Hygeia, Bangunan Beton Pertama di Tanah Jawa

Penggunaan beton sebagai material konstruksi mulai meningkat sejak ditemukannya beton bertulang pada abad ke -19. Para ahli bangunan dari Kekaisaran Romawi mengembangkan opus caementicum .

Opus caementicum atau beton Romawi (roman concrete) merujuk pada material sekaligus teknik konstruksi dengan cara menuang material komposit pada cetakan (Heinemann, 2013, hlm. 7).

sejarah bangunan struktur beton pertama di tanah jawa


Pozzolana Cement adalah semen hidraulik yang berkembang di masa kekaisaran romawi. Semen hidraulik ini terbuat dari kapur dan tambahan abu vulkanik (Pozzolana) yang berasal dari sebuah pulau pozzuoli, Napoli, Italia.

Abu vulkanik (Pozzolana) memiliki kandungan silika alami (SiO2) dan alumina (Al2O3) yang cukup tinggi sehingga memberikan kekuatan lebih pada struktur beton.

Pada awal pembuatan beton tidak menggunakan pasir sebagai agregat halus dan kerikil (batu kecil) sebagai agregat kasar. Mereka menggunakan pecahan bata merah sebagai agregat halus dan pecahan batu alam sebagai agregat kasar.

Kemajuan teknologi beton juga tidak terlepas dari penemuan semen portland. Josep Apsdin adalah seorang ahli bangunan yang menemukan formula semen portland kemudian mematenkannya pada 1824. Semen portland kemudian diproduksi secara masal dan terus berkembang untuk meningkatkan kekuatannya.

Di era modern seperti saat ini, beton sudah memiliki banyak jenisnya yaitu beton siap pakai (ready mix concrete), beton pracetak (precast concrete), beton bertulang (reinforced concrete), beton prategang (prestressed concrete), beton ringan (light – weight concrete) dan beton polymer.

Hygeia, Bangunan Struktur Beton Pertama di Tanah Jawa

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url